DEBIT ALIRAN AIR SUNGAI
Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per
waktu. Debit adalah satuan besaran air yang keluar dari Daerah Aliran Sungai
(DAS). Satuan debit yang digunakan adalah meter kubir per detik (m3/s). Debit
aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu
penampang melintang sungai per satuan waktu (Asdak,2002).
Dalam praktek, sering variasi kecepatan pada tampang lintang diabaikan,
dan kecepatan aliran dianggap seragam di setiap titik pada tampang lintang yang
besarnya sama dengan kecepatan rerataV, sehingga debit aliran adalah:
Q = AxV
Dengan :
Q =Debit Aliran (m3/s)
A = Luas Penampang (m2)
V = Kecepatan Aliran (m/s)
Q =Debit Aliran (m3/s)
A = Luas Penampang (m2)
V = Kecepatan Aliran (m/s)
Metode penelitian meliputi pengukuran langsung di lapangan.
Pengukuran langsung di lapangan meliputi pengukuran lebar, tinggi air, tinggi
saluran drainase, sisi miring, dan diameter pada masing-masing saluran drainase
dari yang berbentuk trapesium, persegi, dan lingkaran. Variabel yang diamati
adalah debit air pada masing-masing saluran drainase.
Debit air sungai merupakan tinggi permukaan air
sungai yang terukur oleh alat ukur permukaan air sungai ( Mulyana, 2007).
Debit adalah suatu koefesien yang menyatakan banyaknya
air yang mengalir dari suatu sumber persatuan waktu, biasanya diukur dalam
satuan liter per/detik, untuk memenuhi keutuhan air pengairan, debit air harus
lebih cukup untuk disalurkan ke saluran yang telah disiapkan (Dumiary,
1992). Pada dasarnya debit air yang dihasilkan oleh suatu sumber air ditentukan
oleh beberapa faktor - faktor yaitu :
1.Intensitas hujan
2.Penggundulan hutan
3.Pengalihan hutan
Pengukruan debit
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu (Arsyad,1989):
a.
Pengukuran volume air sungai
b.
Pengukuran debit dengan cara mengukur kecepatan aliran dan menentukan luas
penampang melintang sungai
c.
Pengukuran dengan menggunakan bahan kimia yang dialirkan dalam sungai
d.
Pengukuran debit dengan membuat bangunan pengukur debit.
Hidrograf aliran merupakan
perubahan karakterisitik yang berlangsung dalam suatu DAS oleh adanya
kegiatan pengelolaan DAS dan adanya perubahan iklim lokal ( Asdak,
1995). Aliran sungai berasal dari hujan yang masuk kedalam
alur sungai berupa aliran permukaan dan aliran air dibawah
permukaan,debit aliran sungai akan naik setelah terjadi hujan yang cukup
, kemudian yang turun kembali setelah hujan selesai.
Grafik yang menunjukan naik turunnya debit sungai menurut waktu disebut
hidrograf, bentuk hidrograf sungai tergantung dari sifat hujan dan sifat
daerah aliran sungai ( Arsyad,2006). Terdapat tiga kemungkinan perubahan
debit sungai yaitu laju pertambahan air bawah tanah lebih kecil dari penurunan
aliran air bawah tanah normal, laju pertambahan air bawah tanah sama dengan
laju penurunannya, sehingga debit aliran menjadi konstan untuk sementara, dan
laju pertambahan air bawah tanah melebihi laju penurunan normal, sehingga
terjadi kenaikan permukaan air tanah dan debit sungai (Arsyad, 2006).
Perlu diingat bahwa distribusi kecepatan aliran di dalam aluran tidak
sama arah horizontal maupun arah vertikal. Dengan kata lain kecepatan aliran
pada tepi alur tidak sama dengan tengah alur, dan kecepatan aliran dekat
permukaan air tidak sama dengan kecepatan pada dasar alur.
Distribusi
Kecepatan Aliran:
A : teoritis
B : dasar
saluran kasar dan banyak tumbuhan
C : gangguan
permukaan (sampah)
D : aliran
cepat, aliran turbulen pada dasar
E : aliran
lambat, dasar saluran halus
F : dasar
saluran kasar/berbatu
Debit air sungai
adalah tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur pemukaan air
sungai. Pengukurannya dilakukan tiap hari, atau dengan pengertian yang lain
debit atau aliran sungai adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang
melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem satuan
SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/dt).
Sungai dari satu atau beberapa aliran sumber air yang berada di ketinggian,umpamanya disebuah puncak bukit atau gunung yg tinggi, dimana air hujan sangat banyak jatuh di daerah itu, kemudian terkumpul dibagian yang cekung, lama kelamaan dikarenakan sudah terlalu penuh, akhirnya mengalir keluar melalui bagian bibir cekungan yang paling mudah tergerus air.
Sungai dari satu atau beberapa aliran sumber air yang berada di ketinggian,umpamanya disebuah puncak bukit atau gunung yg tinggi, dimana air hujan sangat banyak jatuh di daerah itu, kemudian terkumpul dibagian yang cekung, lama kelamaan dikarenakan sudah terlalu penuh, akhirnya mengalir keluar melalui bagian bibir cekungan yang paling mudah tergerus air.
Selanjutnya air
itu akan mengalir di atas permukaan tanah yang paling rendah, mungkin mula mula
merata, namun karena ada bagian- bagian dipermukaan tanah yg tidak begitu
keras, maka mudahlah terkikis, sehingga menjadi alur alur yang tercipta makin
hari makin panjang, seiring dengan makin deras dan makin seringnya air mengalir
di alur itu.
Semakin panjang dan semakin dalam, alur itu akan berbelok, atau bercabang, apabila air yang mengalir disitu terhalang oleh batu sebesar alur itu, atau batu yang banyak, demikian juga dgn sungai di bawah permukaan tanah, terjadi dari air yang mengalir dari atas, kemudian menemukan bagian-bagan yang dapat di tembus ke bawah permukaan tanah dan mengalir ke arah dataran rendah yg rendah.lama kelamaan sungai itu akan semakin lebar.
Semakin panjang dan semakin dalam, alur itu akan berbelok, atau bercabang, apabila air yang mengalir disitu terhalang oleh batu sebesar alur itu, atau batu yang banyak, demikian juga dgn sungai di bawah permukaan tanah, terjadi dari air yang mengalir dari atas, kemudian menemukan bagian-bagan yang dapat di tembus ke bawah permukaan tanah dan mengalir ke arah dataran rendah yg rendah.lama kelamaan sungai itu akan semakin lebar.
Faktor Penentu Debit Air
Debit air merupakan komponen yang penting dalam pengelolaan suatu DAS.
Pelestarian hutan juga penting dalam rangka menjaga kestabilan debit air yang
ada di DAS, karena hutan merupakan faktor utama dalam hal penyerapan air tanah
serta dalam proses Evaporasi dan Transpirasi. Juga pengendali terjadinya
longsor yang mengakibatkan permukaan sungai menjadi dangkal, jika terjadi
pendangkalan maka debit air sungai akan ikut berkurang.
Selain menjaga
pelestarian hutan, juga yang tidak kalah pentingnya yang sangat penting kita
perhatikan yaitu tingkah laku manusia terhadap DAS, seperti pembuangan sampah
sembarangan.
Hal-hal berikut
ini adalah yang mempengaruhi debit air:
1. Intensitas
hujan.
Karena curah
hujan merupakan salah satu faktor utama yang memiliki komponen musiman yang
dapat secara cepat mempengaruhi debit air, dan siklus tahunan dengan
karakteristik musim hujan panjang (kemarau pendek), atau kemarau panjang (musim
hujan pendek). Yang menyebabkan bertambahnya debit air.
2.
Pengundulan Hutan
Fungsi utama
hutan dalam kaitan dengan hidrologi adalah sebagai penahan tanah yang mempunyai
kelerengan tinggi, sehingga air hujan yang jatuh di daerah tersebut tertahan
dan meresap ke dalam tanah untuk selanjutnya akan menjadi air tanah. Air tanah
di daerah hulu merupakan cadangan air bagi sumber air sungai. Oleh karena itu
hutan yang terjaga dengan baik akan memberikan manfaat berupa ketersediaan
sumber-sumber air pada musim kemarau. Sebaiknya hutan yang gundul akan menjadi
malapetaka bagi penduduk di hulu maupun di hilir. Pada musim hujan, air hujan
yang jatuh di atas lahan yang gundul akan menggerus tanah yang kemiringannya
tinggi. Sebagian besar air hujan akan menjadi aliran permukaan dan sedikit
sekali infiltrasinya. Akibatnya adalah terjadi tanah longsor dan atau banjir
bandang yang membawa kandungan lumpur.
3. Pengalihan
hutan menjadi lahan pertanian
Risiko
penebangan hutan untuk dijadikan lahan pertanian sama besarnya dengan penggundulan
hutan. Penurunan debit air sungai dapat terjadi akibat erosi. Selain akan
meningkatnya kandungan zat padat tersuspensi (suspended solid) dalam air sungai
sebagai akibat dari sedimentasi, juga akan diikuti oleh meningkatnya kesuburan
air dengan meningkatnya kandungan hara dalam air sungai.Kebanyakan kawasan
hutan yang diubah menjadi lahan pertanian mempunyai kemiringan diatas 25%,
sehingga bila tidak memperhatikan faktor konservasi tanah, seperti pengaturan
pola tanam, pembuatan teras dan lain-lain.
4. Intersepsi
Adalah proses
ketika air hujan jatuh pada permukaan vegetasi diatas permukaan tanah, tertahan
bebereapa saat, untuk diuapkan kembali(”hilang”) ke atmosfer atau diserap oleh
vegetasi yang bersangkutan. Proses intersepsi terjadi selama berlangsungnya
curah hujan dan setelah hujan berhenti. Setiap kali hujan jatuh di daerah
bervegetasi, ada sebagian air yang tak pernah mencapai permukaan tanah dan
dengan demikian, meskipun intersepsi dianggap bukan faktor penting dalam
penentu faktor debit air, pengelola daerah aliran sungai harus tetap
memperhitungkan besarnya intersepsi karena jumlah air yang hilang sebagai air
intersepsi dapat mempengaruhi neraca air regional. Penggantian dari satu jenis
vegetasi menjadi jenis vegetasi lain yang berbeda, sebagai contoh, dapat
mempengaruhi hasil air di daerah tersebut.
5. Evaporasi
dan Transpirasi
Evaporasi
transpirasi juga merupakan salah satu komponen atau kelompok yang dapat
menentukan besar kecilnya debit air di suatu kawasan DAS, mengapa dikatakan
salah satu komponen penentu debit air, karena melalu kedua proses ini dapat
membuat air baru, sebab kedua proses ini menguapkan air dari per mukan air,
tanah dan permukaan daun, serta cabang tanaman sehingga membentuk uap air di
udara dengan adanya uap air diudara maka akan terjadi hujan, dengan adanya
hujan tadi maka debit air di DAS akan bertambah juga.
mau tanya,kantor dinas yang punya data debit aliran sungai, kantor dinas apa ya?
BalasHapusCasinos Near Me - MapyRO
BalasHapusCasinos Near Me · Casinos Near Me · Harrah's Casino Atlantic City · Foxwoods Resort Casino · 제천 출장안마 Grand Victoria 경기도 출장마사지 Resort Casino · Queen Spins Casino Atlantic City What 충주 출장안마 are the closest casinos to Harrah's 제천 출장마사지 Casino Atlantic City?What are the closest casinos 포천 출장샵 to Harrah's Casino Atlantic City?